Amida
Pengantar
Ditinjau
dari strukturnya turunan asam karboksilat merupakan senyawa yang
diperoleh dari hasil pergantian gugus -OH dalam rumus struktur R-C-OOH
oleh gugus X (halogen), -NH2 OR’, atau –OOCR. Masing-masing asil
penggantian merupakan kelompok senyawa yang berbeda sifatnya dan
berturut-turut dinamakan kelompok halida asam (R-COX), amida (RCONH2)
ester (RCOOR’), dan anhidrida asam karboksilat (RCOOORCR).
Seperti
halnya asam karboksilat, turunan asam karbosilat juga dibedakan menjadi
turunan asam karboksilat alifatik atau aromatik, baik yang tersubtitusi
maupaun yang tidak tersubtitusi. Semua turunan asam karboksilat
mempunyai gugus fungsi asil (RCO-) atau aroil (ArCO-) dan bila
dihidrolisis menghasilkan asam karboksilat. Hasil samping dalam
hidrolisis tersebut tergatung pada jenis turunan asam karboksilatnya.
Adanya
gugus karbonil dalam turunan asam karboksilat meyebabkan molekulnya
bersifat polar. Kepolaran ini yang berpengaruh terhadap sifat-sifat
fisika dan kimia turunan asam karboksilat.
Tatanama
Amida
ialah suatu senyawa yang mempunyai nitrogen trivalen yang terikat pada
suatu gugus karbonil. Dalam senyawa amida, gugusfungsi asil berkaitan
dengan gugus –NH2. Dalam pemberian namanya, akhiran –Oat atau –At dalam
nama asam induknya diganti dengan kata amida.
Contoh:
HCOOH : Asam metanoat / asam format
HCONH2 : metanamida(IUPAC)
Formamida (trivial)
CH3CH2CH2COOH : asam bityanoat/asam butirat
CH3CH2CH2CONH2 : butanamida (IUPAC)
Butiramida (trivial)
Sifar-sifat Fisika
Kepolaran
molekul senyawa turunan asam karboksilat yang disebabkan oleh adanya
gugus karbonil (-C-), sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisiknya
(titik didih,titik lebur dan kelarutan)diketahui bahwa titik didih
halida asam, anhidrida asam karboksilat dan ester hampir sama hampir
sama dengan titk didih aldehid dan keton yang brat molekulnya sebanding.
Perlu diingat bahwa aldehid dan keton adalah senyawa yang juga
mengandung gugus karbonil. Khusus untuk senyawa amida, ternyata harga
titik didihnya cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanyai ikatan
hidrogen antar molekulnya yang digambarkan sebagai berikut :
R
H C
…O N – H ….O N – H
C H
R
Semua turunan asam karboksilat
dapat larut dalam pelarut organik, sedangkan dalam air kelarutannya
tergantung pada jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekulnya.
Sebagai contoh, untuk kelompok senyawa ester yang mengandung 3-5 atom C
dapat larut dalam air, tetapi untuk kelompok senyawa amida yang larut
dalam air adalah yang memiliki 5-6 atom C.
Berbagai
ester yang volatil mempunyai bau sedap sehingga sering digunakan dalam
pembuatan parfum atau bahan penyedap rasa sintetik. Kelompok senyawa
klorida asam memiliki bau yang tajam karena mudah terhidrolisis dan
menghasilkan asam karboksilat dan HCL yang masing-masing memiliki bau
khas.
Sifat-sifat Kimia
Dalam
mempelajari sifat-sifat kimia masing-masing kelompok turunan asam
karboksilat, terlebih dahulu harus dipahami. Ciri-ciri umum reaksinya
seperti yang di uraikan di bawah ini :
Keberadaan
gugus karbonil dalam turunan asam karboksilat sangat menentukan
kereaktifan dalam reaksinya, walaupun gugus karbonil tersebut tidak
mengalami perubahan.
Gugus asil (
R-C=O ) menyebabakan turunan asam karboksilat mudah mengalami
substitusi nukleofilik. Dalam substitusi ini, atom/gugus yang berkaitan
dengan gugus asil digantikan oleh gugus lain yang bersifat basa. Pola
umum reaksi substitusi nukleofilik tersebut dituliskan dengan persamaan
reaksi
Reaksi substitusi nukleofilik
pada turunan asam karboksilat berlangsung lebih cepat dari pada reaksi
substitusi nukleofilik pada rantai karbon jenuh (gugus alkil), sehingga
dengan demikian
Deskripsi Amida
Amida
adalah senyawa yang merupakan turunan asam karbosilat yang diperoleh
dari penggantian –OH pada gugus –COOH oleh gugus –NH 2. Dsngan demikian
rumus umum untuk amida adalah
Pembuatan Amida
Amida
dibuat dengan mereaksikan amonia pada klorida asam atau anhidrida asam,
sedangkan dalam industri dibuat dengan cara memanaskan garam amonium
karboksilat.
Contoh :
Reaksi-reaksi amida
Hidrolisis
Hidrolisis
suatu amida dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa.Dalam
lingkungan asam, terjadi reaksi antara air dengan amida yang telah
terprotonasi dan menghasilkan asam karboksilat –NH 3
Dalam lingkungan basa, terjadi serangan OH- pada amida dan menghasilkan anion asam karboksilat +NH3
Pembuatan Imida
Suatu
anhidrida siklik seperti halnya anhidrida yang lain, dapat bereaksi
dengan amoniak , tetapi hasil reaksinya mengandung dua macam gugus,
yaitu gugus CONH2 dan gugus –COOH. Bila hasil reaksi ini dipanaskan,
terjadi pelepasan satu molekul air dan terbentuk suatu imida.
PENGGUNAAN AMIDA
Penggunaan senyawa Amida dalam kehidupan sehari – hari
Formamida digunakan sebagai pelarut dan juga untuk bahan pelunak.
Asetamida banyak sekali diperlukan dalam sintesis senyawa organik, baik sebagai pereaksi maupun pelarut dan juga untuk bahan pembasah.
Permasalahan:
yang ingin saya tanyakan.
1. Apa yang menyebabkan kurangnya sifat basa pada Amida ?
2. Apa yang menyebabkan sehingga amida menjadi basa yang lebih kuat dibandingkan dengan asam karboksilat, ester,aldehida, dan keton?
baiklah, saya akan mencoba untuk mengnalisa pertanyaan anda.
BalasHapusmenurut pendapat saya, dan dari literatur yang saya baca.
Tidak seperti senyawa-senyawa yang mengandung gugus -NH2, amida merupakan senyawa netral. Senyawa yang mengandung gugus -NH2 seperti amonia, NH3, atau amina primer seperti metilamina, CH3NH2 adalah basa lemah. Pasangan elektron mandiri aktif pada atom nitrogen dalam amonia dapat bergabung dengan sebuah ion hidrogen (proton) darisenyawa lain, dengan kata lain ammonia bertindak sebagai basa.
semoga dapt membantu..
saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 1. menurut literatur yang saya baca,Amina bersifat basa karena dapat memberikan pasangan elektron bebasnya pada proton. Pada amina, pasangan elektron sebagian besar terlokalisasi pada nitrogen sedangkan pada amida, pasangan elektron terdelokalisasi pada oksigen karbonil.Efek delokalisasi ini dapat dilihat dari rendahnya nilai pKa untuk asam konjugat dari amida, dibandingkan asam konjugat dari amina.
BalasHapusterima kasih semoga dapat membantu
saya juga akan coba menjawab persoalan ini, kurangnya sifat basa pada amida itu dikarenakan asam konjugasi dari suatu amida memiliki pKa sekitar -0,5, yang menyebabkan amida tidak memiliki kejelasan, apakah basa atau asam,maka terjadilah penarikan elektron-gugus karbonil di mana pasangan elektron mandiri pada nitrogen terdelokalisasi oleh resonansi.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan yang no 2 :
BalasHapusamida adalah basa lebih kuat dari asam karboksilat, ester, aldehida, dan keton (pKa asam konjugasi antara -6 dan -10). Karena elektronegativitas lebih besar dari oksigen, karbonil (C = O) adalah dipol dipol lebih kuat daripada NC. Hal itu memungkinkan amida untuk bertindak sebagai akseptor H-ikatan. Dalam amida primer dan sekunder, kehadiran dipol NH amida memungkinkan sebagai donor H-ikatan juga. Jadi amida dapat berpartisipasi dalam ikatan hidrogen dengan air dan pelarut protic lainnya; oksigen dan atom nitrogen dapat menerima ikatan hidrogen dari air dan atom hidrogen NH dapat menyumbang H-obligasi. Sebagai hasil dari interaksiini, kelarutan amida dalam air adalah lebih besar dari hidrokarbon yang sesuai.
saya akan mencoba menanggapi permasalahan anda..
BalasHapusmenurut saya, kurangnya sifat basa pada amida disebabkan oleh salah satu sifat dari basa yang dapat memberikan pasangan elektronnya kepada proton.Terjadilah proses protonasi. Dalam hal ini, amida terdelokalisasi pada oksigen karbonil yang mengakibatkan rendahnya pKa amida.