UTS KIMIA ORGANIK II
NAMA : FEBE EUNIKE E.
NIM : A1C111047
PRODI : PEND. KIMIA REGULER
1. ASAM
KARBOKSILAT DAPAT DITRANSFORMASI MENJADI BEBERAPA TURUNAN. BUATLAH
SKEMA REAKSI PERUBAHAN DARI SUATU ESTER MENJADI AMIDA SELANJUTNYA TARGET
AKHIRNYA ADALAH BENZOIL KHLORIDA.
JAWAB :
Menurut
literature yang saya baca, Amida mempunyai sifat fisik yaitu berbentuk
padat kecuali formamida yang berbentuk cair, tidak berwarna dan larut
dalam pelarut-pelarut organik. Amida dapat dibuat dengan mereaksikan
ester dengan amoniak cair, tetapi reaksi ini berjalan dengan lambat
dibandingkan dengan reaksi antara halida asam atau anhidrida dan amonia.
Pada
turunan asam karboksilat banyak reaksi yang dapat mentransformasikan
asam karboksilat menjadi beberapa turunannya, reaksi tersebut dapat
berupa reaksi yang dapat kembali, dan ada pula yang bukan merupakan
reaksi bolak – balik, sehingga untuk merubah dari suatu amida menjadi
ester.
SKEMA PERUBAHAN :
Disini
saya memakai butil benzoat sebagai senyawa ester yang kemudian
direaksikan dengan amonium menghasilkan benzamida dan Butanol. Adapun
reaksinya dapat dilihat sebagai berikut :
Lalu setelah didapat benzamida, benzamida ini direaksikan dengan air, reaksinya seperti ini :
Setelah
mendapatkan senyawa Asam Benzoat, senyawa ini direaksikan dengan tionil
klorida. mekanisme ini mirio dengan mekanisme pada pembentukan klorida
dari alkohol dan tionil klorida. Gugus hidroksil dikonversi menjadi
gugus pergi yang baik oleh tionil klorida, diikuti dengan substitusi
asil nukleofilik dengan klorida sebagai nukleofili. Reaksinya seperti
ini :
2. TEMUKAN MANFAAT DARI BENZOIL KLORIDA, JELASKAN BAGAIMANA MEKANISME SENYAWA BENZOIL KLORIDA BERPERAN.
JAWAB :
Menurut literature yang saya baca, adapun manfaat dari Benzoil Klorida adalah :
1. Benzoil klorida merupakan asil klorida. Ia beraksi dengan alkohol dan amina, menghasilkan ester dan amida terkait. Ia menjalani asilasi Friedel-Crafts dengan arena, menghasilkan benzofenon terkait. Ia juga beraksi dengan air, menghasilkan asam klorida dan asam benzoat:
Mekanismenya sebagai berikut :
PhCOCl + H2O → PhCOOH + HCl
Benzoil klorida bereaksi dengan natrium peroksida, menghasilkan benzoil peroksida dan natrium klorida:
2 PhCOCl + Na2O2 → (PhCO)2O2 + 2 NaCl
2. Dalam
proses penataan ulang Fries , benzoil klorida digunakan pada proses
esterifikasi dengan katalis piridin. P-klorofenol direaksikan dengan
benzoil klorida sehingga menghasilkan p-tersier-butilfenilbenzoat.
Mekanismenya sebagai berikut :
3. Manfaat Benzoil Klorida dalam kehidupan sehari-sehari, contohnya :
a. Dalam pembuatan zat warna,
b. Dalam pembuatan parfum,
c. Dalam pembuatan peroksida,
d. Dalam pembuatan obat-obatan,
e. Dalam pembuatan resin,
f. Digunakan dalam pembentukan asam benzoate
g. Digunakan dalam pembentukan benzoil peroksida
Adapun Mekanisme peranan benzoil khlorida dalam pembentukan asam benzoate:
3. BILA
BENZOIL KHLORIDA DIKONVERSI MENJADI ASAM BENZOAT. BUATLAH TIGA CONTOH
TURUNAN ASAM BENZOAT SEBAGAI MODEL, KEMUDIAN JELASKAN PENGARUH EFEK
RESONANSI TERHADAP KEKUATAN TIGA JENIS ASAM BENZOAT YANG ANDA MODELKAN.
Adapun turunan dari Asam benzoate disini yang saya ambil adalah :
a. Metil salisilat
Dapat dibuat dari esterifikasi asam salisilat dengan metanol
b. Asam asetil salisilat (aspirin)
Aspirin
merupakan salah satu senyawa turunan dari asam karboksilat yang
memilki nilai pKa 3,5. Dari rumus struktur aspirin bisa kita lihat
bahwa rantai benzena pada aspirin terdelokalisasi (mengalami resonansi),
sehingga hal inilah yang menyebabkan aspirin stabil dan bersifat
sedikit lebih asam.
Resonansi pada Asam asetil salisilat ( Aspirin)
c. asam p-nitrobenzoat
Kemampuan
subtituen mendelokalisasi elektron pada anion yang terbentuk
setelah proton dilepaskan, juga mempengaruhi tingkat keasaman
senyawa nitrobenzen. Semakin panjang jalur delokalisasi, semakin
stabil anion yang terbentuk dan semakin asam senyawa tersebut.
Subtituen nitro (-NO2), merupakan subtituen yang keberadaannya tidak
hanya sebagai penarik elektron tapi juga menambah jalur
delokalisasi.
Resonansi pada asam p-nitrobenzoat
Pengaruh Efek Resonansi dari ketiga senyawa diatas:
Adanya
resonansi pada benzena ini menyebabkan ikatan pada benzena menjadi
stabil, sehingga ikatan rangkapnya tidak dapat diadisi. Sedangkan
kekuatan dari sifat keasaman turunan benzen tergantung pada nilai pKa
dari senyawa tersebut. Semakin rendah pKa semakin kuat keasamannya.
Sehingga efek resonansi dari ketiga senyawa turunan asam benzoat
tersebut relative stabil.
4. USULKAN
TURUNAN ASAM BENZOAT YANG ANDA GUNAKAN PADA SOAL NO.3 DAPAT
DIBIODEGRADASI OLEH SUATU MIKROORGANISME, BAGAIMANA HASIL AKHIR
PENGURAIANNYA?
JAWAB :
Turunan asam benzoate yang saya ambil disini adalah asam natrium benzoat untuk dibiodegradasi oleh suatu mikroorganisme.
Dan salah satu mikroorganismenya adalah bakteri Pseudomonas sp.
Bakteri
Pseudomonas sp. merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu
mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon.Pseudomonas sp. menggunakan
hidrokarbon tersebut untuk pertumbuhannya. Penggunaan hidrokarbon
alifatik jenuh merupakan proses aerobik (menggunakan oksigen). Tanpa
adanya O2, hidrokarbon ini tidak didegradasi.Bakteri Gram-negatif dengan potensi untuk memetabolisme n-alkana dan hidrokarbon siklik diisolasi dari tanah lokal dan diidentifikasi dengan menggunakan 16S rDNA analisis urutan. Tiga isolat (CS1CO, GL1CO, GCI1CO) diidentifikasi sebagai strain Pseudomonas (P.) aeruginosa dan strain lanjut (DSS2) sebagai P. putida. Isolat co-dibiakkan dalam skala laboratorium fluidized bed biofilm bioreaktor (FBBR) memanfaatkan natrium benzoat sebagai sumber karbon tunggal, di bawah dua batch dan / atau salah satu kondisi pertumbuhan yang berkelanjutan. Dinamika pertumbuhan bakteri biofilm dan planktonik dipantau oleh jumlah piring, dan pengukuran densitas optik (230 nm) ditentukan biodegradasi benzoat. Jumlah bakteri lebih tinggi secara keseluruhan terlampir dan planktonik, dan benzoat deplesi, ditentukan dalam batch yang dibandingkan dengan kondisi terus menerus, dan bioreaktor dilakukan lebih baik selama fase gelombang kedua jika dibandingkan dengan tahap pertama batch. Dengan demikian tampak bahwa kedua planktonik dan komponen biofilm dari sistem yang diperlukan untuk paling sukses natrium benzoat degradasi dalam sistem ini.